•♥• Etika Islam Dalam BERSENGGAMA
•♥•
آداب الجماع :
للجماع آداب كثيرة ثابتة في السنة
النبوية منها مايأتي (1) : تستحب التسمية قبله، ويقرأ { قل هو الله أحد }
[الإخلاص:1/112]، ويكبر ، ويهلل، ويقول ولو مع اليأس عن الولد: « باسم الله العلي
العظيم، اللهم اجعلها ذرية طيبة، إن كنت قدرت أن تخرج ذلك من صلبي » « اللهم
جنِّبني الشيطان، وجنب الشيطان مارزقتني » رواه أبو داود. وينحرف عن القبلة،
ولايستقبل القبلة با...لوقاع، إكراماً للقبلة. وأن يتغطى نفسه هو وأهله بغطاء،
وألا يكونا متجردين (2) فذلك مكروه كما سيأتي.وأن يبدأ بالملاعبة والضم والتقبيل.
وإذا قضى وطره، فليتمهل لتقضي وطرها ، فإن إنزالها ربما تأخر. ويكره الإكثار من
الكلام حال الجماع، ولايخليها عن الجماع كل أربع ليال مرة بلا عذر. وتأتزر الحائض
بإزار مابين السرة والركبة إذا أراد الاستمتاع بها.
__________
(1) المغني: 25/7، إحياء علوم الدين:
46/2 ومابعدها، كشاف القناع: 216/5 ومابعدها، مختصر منهاج القاصدين: ص73، فتح
المعين: ص 107،الأذكار للنووي: ص 159، نيل الأوطار: 194/6.
(2) روى ابن ماجه حديثاً عن عتبة بن
عبد السُّلمي: « إذا أتى أحدكم أهله، فليستتر، ولايتجردا تجرد العَيْرين » أي
الحمارين ( نيل الأوطار: 194/6).
ومن أراد أن يجامع مرة ثانية، فليغسل
فرجه، ويتوضأ؛ لأن الوضوء يزيد نشاطاً ونظافة. وليس في السنة استحباب الجماع في
ليال معينة كالاثنين أو الجمعة، ومن العلماء من استحب الجماع يوم الجمعة….ويستحب
في ليلة الزفاف قبل الجماع أن يأخذ الرجل بناصية المرأة ويقول: «اللهم إني أسألك
من خيرها وخير ما جبلتها عليه، وأعوذ بك من شرها وشر ما جبلتها عليه» (1) .
__________
(1) ثبت ذلك بحديث رواه ابن ماجه وأبو
داود عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده (نيل الأوطار: 189/6).
*********************************
Dalam menjalani hubungan ‘intim’
antara suami istri, islam mengajarkan berbagai macam etika yang telah diatur
berdasarkan hadits-hadits Nabi, diantaranya :
• Disunahkan membaca BASMALAH
sebelum menjalani senggama kemudian membaca “QUL HUWA ALLAAHU AHAD” dilanjutkan
dengan membaca takbir (ALLAAHU AKBAR), tahlil (LAA ILAAHA ILLALLAAH) dan
disunahkan meskipun tidak sedang mengharapkan keturunan dari persenggamaannya
untuk berdoa :
بسم الله العلي العظيم، اللهم اجعلها
ذرية طيبة، إن كنت قدرت أن تخرج ذلك من صلبي » « اللهم جنِّبني الشيطان، وجنب
الشيطان مارزقتني
BISMILLAAHIL ’ALIYYIL ‘AZHIIM,
ALLAAHUMA IJ’ALHAA DZURRIYYATAN THOYYIBATAN IN KUNTA QADDARTA AN TAKHRUJA
DZAALIKA MIN SHULBII, ALLAAHUMMA JANNIBNII AS-SYAITHAANA WA JANNIBIS SYAITHAANA
MAA ROZAQTANII
“Dengan menyebut nama Allah yang
agung, Ya Allah, jadikanlah ia anak yang baik bila Engkau takdirkan ia lahir
dari keturunanku, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak
yang akan Engkau karuniakan kepadaku.” (HR. Abu Daud).
• Berpaling dari arah kiblat, jangan
menghadap kiblat saat menjalani senggama sebagai bentuk penghormatan pada
kiblat.
• Memakai penutup, jangan melakukan
persenggamaan dengan telanjang bulat karena ini hukumnya makruh sepert sabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa salam “Bila salah seorang diantara kalian
hendak mendatangi istrinya, pakailah penutup dan janganlah kalian berdua
telanjang seperti telanjangnya keledai” (HR. Ibn Maajah Nail al-Authaar
VI/194).
• Diawali dengan cumbuan, sentuhan
dan ciuman.
• Saat seorang suami telah mencapai
orgasme, jangan berlalu begitu saja, hantarkan secara perlahan-lahan istrinya
dalam mencapai orgasme karena tak jarang pencapaian klimaks seorang wanita
datangnya cenderung belakangan.
• Dimakruhkan terlalu banyak
pembicaraan saat melakukan senggama.
• Bila tanpa adanya ‘udzur
(halangan), jangan biarkan empat malam sekali berlalu tanpa hubungan badan.
• Saat istri tengah datang bulan,
sementara keinginan berhubungan tak dapat tertahankan, untuk menghindari
keharaman sebaiknya istri memakai kain penutup pada anggota tubuh antara pusar
dan lutut saat mencumbuinya.
• Bagi yang menginginkan mengulangi
senggama untuk yang kesekian kalinya sebaiknya terlebih dahulu dicuci
kelaminnya, karena hal ini dapat menambah gairah dan dapat menjaga kebersihan.
• Tidak ada anjuran khusus menjalani
senggama dimalam-malam tertentu seperti malam senin atau jumah namun sebagian
ulama ada yang mensunahkan menjalaninya dimalam jumah.
• Disunahkan bagi seorang suami
dimalam pengantin saat berkeinginan menjalani persenggamaan terlebih dahulu
memegang rambut depan (ubun-ubun) istrinya sambil berdoa :
اللهم إني أسألك من خيرها وخير ما
جبلتها عليه، وأعوذ بك من شرها وشر ما جبلتها عليه
Allahumma inni as-aluka min
khairihaa wa khairi ma jabaltuhaa 'alaiih, wa a'uudzubika min syarrihaa wa
syarri maa jabaltuhaa 'alaiih.
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon
kepada mu kebaikannya (isteri) dan kebaikan apa yang saya ambil dari padanya,
serta aku berlindung kepadaMu dari kejahatannya dan kejahatan apa yang aku
ambil daripadanya" (HR. Ibn Majah dan Abu Dawud dari Umar Bin Syu’aib dari
ayahnya dari kakeknya, Nail al-Authaar VI/189).
___________________________________
Referensi :
Al-Mughni VII/25, Ihyaa’
‘Uluumiddiin II/46, Kisyaf alQana’ V/216, Mukhtashar Minhaj alQaashidiin hal.
73, Fath al-Mu’iin hal. 107, al-Adzkaar li an-Nawaawi hal. 159 dan Nail
al-Authaar VI/194
___________________________________
Al-Fiqh al-Islaam IV/194-195
==========================================================
gmna ya ....wontenlah
sithik,yg jelas mengingatkn kembali bhwa dlm Islam semua ada etika,tak
trkecuali dlm hal yg tabu sekalipun.
Masaji Antoro Mas Tommy Sumardi ~
Dari bangun hingga tidur, ajarannya oleh islam telah diatur...Coba ini masalah
ajaran nabi tentang menghindari bahaya saat kita tidur
(الروايات التي ذكرت علة إطفاء
المصابيح عند النوم (الخوف من النار)
الرواية الأولي:
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا
ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ (لا تَتْركوا النَّارَ فِي بُيُوتِكُمْ
حِينَ تَنَامُون) متفق عليه.
”Janganlah kalian meninggalkan api
di rumah kalian saat kalian tidur” (HR. Mutafaq ‘alaih)
الرواية الثانية:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ
حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي
بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ (احْتَرَقَ بَيْتٌ
بِالْمَدِينَةِ عَلَى أَهْلِهِ مِنْ اللَّيْلِ فَحُدِّثَ بِشَأْنِهِمْ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ هَذِهِ النَّارَ إِنَّمَا هِيَ
عَدُوٌّ لَكُمْ فَإِذَا نِمْتُمْ فَأَطْفِئُوهَا عَنْكُم) رواه البخاري.
Sebuah rumah dimadinah terbakar
kemudian beritanya diceritakan pada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda “Sungguh api bias menjadi musuh kalian, saat kalian tidur
padamkan ia terlebih dulu dari kalian” (HR. Bukhari)
الرواية الثالثة:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ كَثِيرٍ هُوَ ابْنُ شِنْظِيرٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (خَمِّرُوا الْآنِيَةَ وَأَجِيفُوا الْأَبْوَابَ وَأَطْفِئُوا
الْمَصَابِيحَ فَإِنَّ الْفُوَيْسِقَةَ رُبَّمَا جَرَّتْ الْفَتِيلَةَ
فَأَحْرَقَتْ أَهْلَ الْبَيْت) رواه البخاري.
“Tutuplah bejana-bejana, tutuplah
pintu-pintu, padamkan lampu-lampu karena seekor tikus dapat melewati sumbu
lampu dan membakar seluruh penghuni rumah” (HR. Bukhori)
Dan masih banyak riwayat lagi
tentang ANJURAN MEMATIKAN LAMPU SEBELUM TIDUR
==================================================Untk lbh
membhagiakn suami istri adakah obat/makanan/minuman/doa biar greeng / 6mba H0T
gitu loh..heh
تدليك العضو الذكرى بزيت الزيتزن وعسل
النحل الطبيعى يعمل على زياده قوة الانتصاب
"mengurut Mr. P, memakai minyak
zait zaitun dan madu lebah konon dapat menambah ketahanan ereksi"
Tapi yang terpenting dari kesemua
itu tentunya menjaga vitalitas, kebugaran dan dapat mengontrol kestabilan
pikiran..... Koyok Dr. Boyke,, Hehe
========================================================= rung ndue pengalaman Blazz maz..
^___`,
saya masih rada bingung ttg yg gak
bole telanjang bulat itu yg spt apa n bagaimana..
>>>apakah yg dimaksud ga
boleh telanjang bulat itu telanjang bulat tapi pake slimut satu utk berdua (two
in one) ato mmg gak bole telanjang bulat sama sekali...
mohon dijelaskan mz..
masalahnya sy pernah denger lo pas
begituan afdolnya telanjang bulat yar ga da yg ngalang2i..
^____~,
~
Apa saja yang penting jangan kelihatan telanjang, bisa pakai selimut, bila ngga
punya selimut ya terpaksa pakai pakaian yang dikenakan, berikut sedikit uraian
hadits diatas menurut Syekh Abd Ro'uf alMunaawi
(إذا أتى أحدكم أهله) أي أراد جماع
حليلته (فليستتر) أي فليتغط هو وإياها بثوب يسترهما ندبا وخاطبه بالستر دونها لأنه
يعلوها وإذا استتر الأعلى استتر الأسفل (ولا يتجردان) خبر بمعنى النهي أي ينزعان
الثياب عن عورتيهما فيصيران متجردين عما يسترهما (تجرد العيرين) تشبيه حذفت أداته
وهو بفتح العين تثنية عير وهو الحمار الأهلي وغلب على الوحشي وذلك حياء من الله
تعالى وأدبا مع الملائكة وحذرا من حضور الشيطان فإن فعل أحدهما ذلك كره تنزيها لا
تحريما إلا إن كان ثم من ينظر إلى شئ من عورته فيحرم وجزم الشافعية بحل نظر الزوج
إلى جميع عورة زوجته حتى الفرج بل حتى ما لا يحل له التمتع به كحلقة دبرها
(Apabila salah seorang diantara
kalian hendak mendatangi istrinya) artinya berkeinginan menggauli istri
halalnya (maka pakailah penutup) artinya disunahkan baginya dan istrinya
memakai kain yang dapat menutupi keduanya, yang terkena khithab (perintah
menutup) dirinya (suami) bukan istri karena biasanya saat menjalani senggama
suami diatas, saat yang diatas sudah memakai penutup dengan sendirinya yang
dibawah juga tertutup.
(Dan jangan kalian telanjang)
artinya keduanya tanpa penutup kain pakaian.
Unsure pelarangan ini disebabkan
karena malu dengan Allah, beretika dengan malaikat serta mencegah datangnya
syaithan pada keduanya, bila salah seorang dari keduanya melakukan telanjang
saat berhubungan hukumnya makruh tanzih kecuali saat disekitar mereka berdua
terdapat orang yang dapat melihat aurat keduanya maka hukumnya menjadi haram.
Kalangan syafi’iyyah menilai
bolehnya seorang suami melihat aurat istrinya secara keseluruhan hingga alat
kelaminnya bahkan hingga hal yang tidak halal baginya untuk mendatanginya
seperti lubang anus istrinya.
Faidh alQadiir I/308
============================================================
Irul Kusnia Wati maaf numpak tanya
pak Ustad ~ klo seumpama nunda mnd junub krn dingin itu blh g'??
Masaji Antoro Ning Irul Kusnia Wati
~ Boleh, asalkan tidak sampai keluar waktu sholat.. Dan bagi wanita yang telah
berhenti masa haidnya disunahkan menjalani wudhu karena wudhunya dapat mengecilkan
hadats yang dia tanggung disamping dapat merangsang dirinya untuk mensegerakan
menjalani mandi wajib, seperti bahasan yang telah lewat kemarin :
============================================================
sbenre,,,zesty maci rung gaduk
kuping kang masaji,,,xixixi^=^
pi,,nanya gpp iach,,
bgusnya,,,it ktika bersenggama
mbil nyalain lampu ap dimatikan
ea???
pnah baca suatu buku it,,kugh mbgus
dibawah lampu terang gt,,dg alasan biar anakny putih,,,
ap bner bgt??hehe
syukron sakderengipun,,
hehe,,
Aku ngga pernah denger tuch,,
Bila menilik kesunahan memakai kain
saat senggama maka indikasinya mestinya kesunahannya juga dalam kondisi gelap
sebab alasan anjuran senggama dengan menggunakan kain adalah "malu dengan
Allah, beretika dengan malaikat serta mencegah datangnya syaithan pada
keduanya"
Yakin dach,, ngga akan nyasar...
Hehe
============================================================
Ri Ly Q nanya lagi, boleh gak? Kalo
soal gak boleh telanjang, berarti gak boleh memakai macam gaya dong yah?
*tutupMuka*, misalnya berdiri, digendong ato yg lainnya? Eh maaf, disini gak
ada yg msh dibawah umur kan? hehe....trus, kalo mainnya di kamar mandi,
hukumnya gimana? acihhhhhhhhhh...
Masaji Antoro Dengan gaya apapun
diperbolehkan, sambil duduk, berdiri, jongkok, tengkurap, gaya dada, kupu-kupu,
katak meloncat.... BEBAS asalkan tepat sasaran....
____________________
{ نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى
شئتم } قال يقول يأتيها من حيث شاء مقبلة أو مدبرة إذا كان ذلك في الفرج
Istri-istrimu adalah (seperti) tanah
tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu
bagaimana saja kamu kehendaki. (QS. 2:223).
Artinya gaulilah ia sesukamu baik
dari depan atau belakang asalkan semuanya mengarah pada kelaminnya.
alMuhaddzab II/62
الاستمتاع واجب على الرجل للمرأة إذا
انتفى العذر، بما يحقق الإعفاف والصون عن الحرام، وتباح كل وجوه الاستمتاع إلا
الإتيان في الدبر فهو حرام. ومكان الوطء باتفاق المذاهب: هو القبل، لا الدبر (1) ،
لقوله تعالى: {نساؤكم حرث لكم، فأتوا حرثكم أنى شئتم} [البقرة:223/2] (2) أي على
أية كيفية: قائمة، أو قاعدة، مقبلة، أو مدبرة، في أقبالهن (3) . قال ابن عباس:
إنما قوله: {فأتوا حرثكم أنى شئتم} [البقرة:223/2]. قائمة، وقاعدة، ومقبلة،
ومدبرة، في أقبالهن، لا تعدو ذلك إلى غيره. وله عبارة أخرى في الآية: إن شئت
فمقبلة، وإن شئت فمدبرة، وإن شئت فباركة، وإنما يعني ذلك موضع الولد للحرث، يقول:
ائت الحرث حيث شئت.
Menggauli hukumnya wajib bagi
seorang suami pada istrinya bila tanpa adanya udzur untuk menjauhkan dan
menjaga dari dari keharaman, dan diperbolehkan senggama dalam berbagai cara
asalkan bukan pada lubang anusnya karena ini haram. Tempat yang digunakan
‘bercinta’ menurut kesepakan ulama adalah kelaminnya bukan duburnya,
berdasarkan firman Allah ta’aalaa
Istri-istrimu adalah (seperti) tanah
tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu
bagaimana saja kamu kehendaki. (QS. 2:223). Artinya dengan berbagai macam cara
dan gaya : Berdiri, duduk, dari depan, belakang asal dikelaminnya.
Berkata Ibn Abbas ra. “maka
datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.
(QS. 2:223). Artinya dengan berbagai macam cara dan gaya : Berdiri, duduk, dari
depan, belakang asal dikelaminnya jangan melampaui batas pada yang selain
kelamin.
Ibn Abbas juga punya pernyataan lain
sehubungan ayat ini “Bila kamu ingin gaya dari depan silahkan, Bila kamu ingin
gaya dari belakang silahkan, Bila kamu ingin gaya setengah menderumpun
silahkan, aku mengartikannya khusus pada tempat lahirnya anak (kelamin),
datangilah dengan gaya sesukamu”
alFiqh al-Islaam IV/191
BERSENGGAMA Bernilai
SHODAQAH
ثَوَابُ الْوَطْءِ الْمَشْرُوعِ :
8 - وَرَدَ عَنْ أَبِي ذَرٍّ
الْغِفَارِيِّ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - أَنَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال : وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ . (1) قَالُوا : يَا
رَسُول اللَّهِ، أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ، وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ ؟
قَال : أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ، أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ
؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلاَل كَانَ لَهُ أَجْرٌ (2) .
وَبِنَاءً عَلَى ذَلِكَ ذَهَبَ
جَمَاهِيرُ أَهْل الْعِلْمِ إِلَى ثَوَابِ الرَّجُل عَلَى جِمَاعِهِ لِحَلِيلَتِهِ
إِذَا قَارَنَتْهُ نِيَّةٌ صَالِحَةٌ كَإِعْفَافِ نَفْسِهِ أَوْ حَلِيلَتِهِ عَنْ
إِتْيَانِ مُحَرَّمٍ، أَوْ قَضَاءِ حَقِّهَا مِنْ مُعَاشَرَتِهَا بِالْمَعْرُوفِ
الْمَأْمُورِ بِهِ، أَوْ طَلَبِ وَلَدٍ صَالِحٍ يُوَحِّدُ اللَّهَ تَعَالَى،
وَيَقُومُ بِنَشْرِ الْعِلْمِ وَالدِّينِ، وَيَحْمِي بَيْضَةَ الإِْسْلاَمِ، أَوْ
نَحْوِ ذَلِكَ مِنَ الأَْغْرَاضِ الْمَبْرُورَةِ (3) .
9 - أَمَّا إِذَا لَمْ يَنْوِ
الْمُجَامِعُ غَيْرَ قَضَاءِ شَهْوَتِهِ
وَنَيْل لَذَّتِهِ، فَقَدِ اخْتَلَفَ
الْفُقَهَاءُ فِي ثَوَابِ جِمَاعِهِ عَلَى قَوْلَيْنِ :
أَحَدُهُمَا : لِبَعْضِ أَهْل
الْعِلْمِ، وَإِلَيْهِ مَال ابْنُ قُتَيْبَةَ، وَهُوَ أَنَّهُ يُثَابُ وَيُؤْجَرُ
فِي جِمَاعِ حَلِيلَتِهِ مُطْلَقًا دُونَ أَنْ يَنْوِيَ شَيْئًا (1) ،
وَاسْتَدَلُّوا عَلَى ذَلِكَ : بِمَا رَوَى أَبُو ذَرٍّ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ -
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَال : وَفِي بُضْعِ
أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ (2) حَيْثُ دَل ظَاهِرُ إِطْلاَقِهِ عَلَى أَنَّ الإِْنْسَانَ
يُؤْجَرُ فِي جِمَاعِ حَلِيلَتِهِ مُطْلَقًا، إِذْ إِنَّهُ كَمَا يَأْثَمُ فِي
الزِّنَا الْمُضَادِّ لِلْوَطْءِ الْحَلاَلِ، فَإِنَّهُ يُؤْجَرُ فِي فِعْل
الْحَلاَل (3) .
وَالثَّانِي : لِجَمَاعَةٍ مِنَ
الْعُلَمَاءِ - مَال إِلَيْهِ ابْنُ حَجَرٍ الْهَيْتَمِيُّ - وَهُوَ أَنَّهُ إِنْ
لَمْ يَنْوِ بِجِمَاعِ حَلِيلَتِهِ إِعْفَافَ نَفْسِهِ أَوْ زَوْجِهِ أَوْ طَلَبَ
وَلَدٍ فَلاَ أَجْرَ لَهُ عَلَى ذَلِكَ الْوَطْءِ، وَاحْتَجُّوا عَلَى ذَلِكَ
بِمَا جَاءَ فِي رِوَايَةٍ لِحَدِيثِ أَبِي ذَرٍّ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - مِنَ
التَّصْرِيحِ بِالاِحْتِسَابِ لِنَيْل الثَّوَابِ، وَنَصُّهَا : قُلْتُ : نَأْتِي
شَهْوَتَنَا وَنُؤْجَرُ ؟ قَال : أَرَأَيْتَ لَوْ جَعَلْتَهُ فِي حَرَامٍ أَكُنْتَ
تَأْثَمُ ؟ قَال : قُلْتُ : نَعَمْ . قَال : فَتَحْتَسِبُونَ بِالشَّرِّ وَلاَ
تَحْتَسِبُونَ بِالْخَيْرِ ؟ (4) .
وَوَرَدَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَال لِسَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ : لَسْتَ تُنْفِقُ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلاَّ
أُجِرْتَ عَلَيْهَا، حَتَّى اللُّقْمَةَ تَجْعَلُهَا فِي فِي امْرَأَتِكَ (1) .
وَوَرَدَ أَيْضًا عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَال : إِذَا أَنْفَقَ الْمُسْلِمُ
نَفَقَةً عَلَى أَهْلِهِ وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا، كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً " (2)
. فَدَل ذَلِكَ عَلَى أَنَّ الْعَبْدَ إِنَّمَا يُؤْجَرُ فِيهَا إِذَا
احْتَسَبَهَا (3) . وَإِذَا كَانَ هَذَا فِي الإِْنْفَاقِ الْوَاجِبِ مُشْتَرَطًا،
فَأَوْلَى فِي الْجِمَاعِ الْمُبَاحِ (4)
============================================================
PAHALA BERSENGGAMA
Dari Abu Dzar al-Ghiffaary ra bahwa
Rasulullaah bersabda :
Persetubuhan salah seorang di antara
kamu (dengan istrinya) adalah SHODAQOH”
Para sahabat bertanya, “ Wahai
Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia
mendapat pahala?”
Rasulullah menjawab, “Tahukah engkau
jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula
jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR.
Muslim II/697-698 No. 2376)
Berdasarkan hadits ini Mayoritas
Ulama menyatakan berpahalanya seorang suami saat menggauli istrinya bila
disertai niat yang benar dan baik seperti agar menghindarkan dirinya atau
istrinya dari perbuatan hina (zina) yang diharamkan, untuk memenuhi kebutuhun
istrinya dalam rangka menjalankan perintah wajibnya bergaul dengannya dengan
baik, mendapatkan keturunan shalih yang dikemudian hari diharapkan menjadi
sosok yang bertauhid kepada Allah Ta’aalaa, menyebarkan ilmu dan agama, menjadi
pemuka dalam islam serta tujuan-tujuan baik lainnya
Sedang bila dalam senggamanya
seseorang tidak didahului dengan niat-niat diatas kecuali sekedar melampiaskan
syahwatnya, mencari kepuasan seksnya para Ulama Fuqaha berbeda pendapat dalam
meraih pahala senggama tidaknya :
1. Ibn Qutaibah menyatakan seseorang
berhak mendapatkan pahala secara mutlak saat menyenggamai istrinya meskipun
tanpa disertai niat seperti keterangan diatas berdasarkan hadits riwayat Abu
Dzar diatas dimana dari zhahirnya hadits jelas menyatakan bahwa asalkan
seseorang menyetubuhi istrinya maka pahala dia dapatkan sebagaimana bila ia
zina maka seketika dosa juga ia dapatkan.
2. Ibn Hajar al-Haytami menilai
berhaknya seseorang atas pahala senggama disyaratkan dg disertaai niat berdalih
hadits riwayat Abu Dzar yang menjelaskan dapatnya seseorang atas pahala
senggama :
“Aku bertanya, Wahai Rasulullah,
apakah (jika) aku memenuhi syahwatnya, aku mendapat pahala?”
Rasulullah menjawab, “Tahukah engkau
jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa ?”.
Aku menjawab “Ya”
Rasulullah berkata “maka
perhitungkanlah dalam kejelekan dan jangan memperhitungkannya dalam kebaikan”
(HR. Ahmad V/154)
Juga berdasarkan hadits nabi lain
saat bersabda pada Sa’d Bin Abi Waqash ra “Tidaklah engkau menafkahkan satu
nafkah yang dengannya engkau mengharap keridhaan Allah kecuali engkau akan
diberi pahala dengannya sampaipun satu suapan yang engkau berikan ke mulut
istrimu. (HR. Bukhari-Fath alBaari VIII/109 dan Muslim IV/1251)
Dan juga hadits nabi lain, Beliau
bersabda “Apabila seorang muslim memberi nafkah kepada keluarganya dan dia
mengharapkan pahala dengannya maka nafkah tadi teranggap sebagai sedekahnya.
(HR. Bukhari -Fath alBaari IX/97 dan Muslim II/795 dari hadits riwayat Abi
Mas’ud al-Anshaary).
Dari hadits-hadits diatas
diterangkan bahwa seorang diganjar atas yang ia lakukan saat ia berharap
pahala, dan bila dalam masalah nafkah lahir yang notabene merupakan kewajiban
bagi suami disyaratkan dalam mendapatkan pahala bila ia berniat
mengaharapkannya maka dalam hal senggama yang hukumnya mubah tentu lebih
dibutuhkan pensyaratannya.
Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah 44/15-16
============================================================
ORAL SEX >> PART
1
لَمْسُ فَرْجِ الزَّوْجَةِ :
11 - اتَّفَقَ الْفُقَهَاءُ عَلَى
أَنَّهُ يَجُوزُ لِلزَّوْجِ مَسُّ فَرْجِ زَوْجَتِهِ . قَال ابْنُ عَابِدِينَ :
سَأَل أَبُو يُوسُفَ أَبَا حَنِيفَةَ عَنِ الرَّجُل يَمَسُّ فَرْجَ امْرَأَتِهِ
وَهِيَ تَمَسُّ فَرْجَهُ لِيَتَحَرَّكَ عَلَيْهَا هَل تَرَى بِذَلِكَ بَأْسًا ؟
قَال : لاَ ، وَأَرْجُو أَنْ يَعْظُمَ الأَْجْرُ (2) .
وَقَال الْحَطَّابُ : قَدْ رُوِيَ
عَنْ مَالِكٍ أَنَّهُ قَال : لاَ بَأْسَ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى الْفَرْجِ فِي حَال
الْجِمَاعِ ، وَزَادَ فِي رِوَايَةٍ : وَيَلْحَسَهُ بِلِسَانِهِ ، وَهُوَ
مُبَالَغَةٌ فِي الإِْبَاحَةِ ، وَلَيْسَ كَذَلِكَ عَلَى ظَاهِرِهِ (3) .
وَقَال الْفَنَانِيُّ مِنَ
الشَّافِعِيَّةِ : يَجُوزُ لِلزَّوْجِ كُل تَمَتُّعٍ مِنْهَا بِمَا سِوَى حَلْقَةِ
دُبُرِهَا ، وَلَوْ بِمَصِّ بَظْرِهَا (4)
وَصَرَّحَ الْحَنَابِلَةُ بِجَوَازِ
تَقْبِيل الْفَرْجِ قَبْل الْجِمَاعِ ، وَكَرَاهَتِهِ بَعْدَهُ (1) .
__________
(2) حاشية ابن عابدين 5 / 234 .
(3) مواهب الجليل 3 / 406، والخرشي
على مختصر خليل 3 / 166 .
(4) إعانة الطالبين 3 / 340 ط مصطفى
الحلبي 1938م .
(1) كشاف القناع 5 / 16، 17 .
MEMEGANG KELAMIN ISTRI
Ulama Fiqh sepakat bolehnya seorang
suami menyentuh kemaluan istrinya
Berkata Ibn ‘Abidin “Abu Yusuf yakni
Abu Hanifah ditanya tentang seorang laki-laki yang menyentuh kemaluan istrinya
dan istrinya juga menyentuh kelaminnya untuk saling membangkitkan gairah,
adakah yang demikian berdosa ?”
Abu Hanifah menjawab “Tidak, bahkan
aku berharap yang demikian dilipat gandakan pahalanya” (Hasyiyah Ibn ‘Aabidiin
V/234)
Berkata al-Hatthaab “Diriwayatkan
dari Imam malik beliau berkata “Tidak berdosa bila seseorang melihat kemaluan
saat senggama” Dan dalam riwayat lain terdapat penambahan “Dan menjilati
kemaluan istrinya dengan lidahnya” hal demikian sangat diperbolehkan menurut
Imam Malik padahal tidak demikian (dalam I’anah Imam malik melarangnya namun
kalangan madzhab lain memperbolehkannya)
Berkata al-Fannaany dari kalangan
Syafi’iyyah “Diperbolehkan bagi suami bersenang-senang dengan segala cara
bersama istrinya bahkan hingga menghisap kelentitnya asal bukan menyetubuhi
anusnya.
Kalangan Hanabilah menilai mencium
kelamin istri sebelum senggama diperbolehkan namun setelah senggama di
makruhkan.
Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah 32/90
============================================================
Oral SEX part II
( تتمة ) يجوز للزوج كل تمتع منها بما
سوى حلقة دبرها ولو بمص بظرها أو استمناء بيدها لا بيده وإن خاف الزنا خلافا لأحمد
ولا افتضاض بأصبع
ويسن ملاعبة الزوجة إيناسا وأن لا
يخليها عن الجماع كل أربع ليال مرة بلا عذر وأن يتحرى بالجماع وقت السحر وأن يمهل
لتنزل إذا تقدم إنزاله وأن يجامعها عند القدوم من سفره وأن يتطيبا للغشيان وأن
يقول كل ولو مع اليأس من الولد بسم الله اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما
رزقتنا وأن يناما في فراش واحد والتقوي له بأدوية مباحة بقصد صالح كعفة ونسل وسيلة
لمحبوب فليكن محبوبا فيما يظهر قاله شيخنا ويحرم عليها منعه من استمتاع جائز ويكره
لها أن تصف لزوجها أو غيره امرأة أخرى لغير حاجة
( قوله بما سوى حلقة دبرها ) أما
التمتع بها بالوطء فحرام لما ورد أنه اللوطية الصغرى وأنه لا ينظر الله إلى فاعله
وأنه ملعون ( قوله ولو بمص بظرها ) أي ولو كان التمتع بمص بظرها فإنه جائز
قال في القاموس البظر بالضم الهنة وسط
الشفرة العليا
PELENGKAP
Diperbolehkan bagi suami
bersenang-senang dengan segala cara bersama istrinya asal bukan menyetubuhi
anusnya bahkan dibolehkan menghisap kelentitnya, berusaha mengeluarkan sperma
dengan tangan istrinya dan bukan tangannya sendiri meskipun ia khawatir akan
melakukan zina berbeda menurut Imam Ahmad dan dilarang memecahkan keperawanan
memakai jari.
Etika senggama
• Disunahkan menyenangkan istri
dengan berbagai cumbuan
• Bila tanpa adanya ‘udzur
(halangan) jangan biarkan empat malam sekali berlalu tanpa hubungan badan
• Memilih menjalani senggama
disepertiga malam akhir
• Mehantarkan istrinya mencapai
orgasme kala dirinya telah mencapai klimaks
• Menggaulinya setelah pulang dari
bepergian
• Memakai wewangian
• Masing-masing dari suami istri
disunahkan meskipun tidak sedang mengharapkan keturunan dari persenggamaannya
untuk berdoa :
بسم الله اللهم جنبنا الشيطان وجنب
الشيطان ما رزقتنا
BISMILLAAHI ALLAAHUMMA JANNIBNAA
AS-SYAITHAANA WA JANNIBIS SYAITHAANA MAA ROZAQTANAA
“Dengan menyebut nama Allah, Ya
Allah jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan
Engkau karuniakan kepada kami.” (HR. Abu Daud).
• Tidur dalam satu selimut
• Memakai oramuan-ramuan kuat yang
dilegalkan
• Memiliki tujuan baik seperti
menghindari perbuatan hina (zina), mendapatkan keturunan “Perantara hal yang
disukai berarti juga disukai”
• Diharamkan bagi istri melarang
suaminya melakukan kesenangan-kesenangan yang diperbolehkan bersamanya
• Dimakruhkan bagi istri
menggambarkan perempuan lain pada suaminya atau pada pria lainnya tanpa ada
kepentingan
Hasyiyah I’aanah at-Thoolibiin
III/340
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
__________________________________________________________________
She'Jasmine Ayda Az-zahra Yai Masaji
Antoro__mf,,,mau tanya. Kenapa dalam etika tsb memilih waktu pda sepertiga
malam terakhir? ?__?
Masaji Antoro Ning She'Jasmine Ayda
Az-zahra ~ ويسن أن يتحرى بالجماع وقت السحر لانتفاء الشبع والجوع المفرطين حينئذ
إذ هو مع أحدهما مضر غالبا
Disunahkan memilih senggama diwaktu
menjelang subuh karena tidak adanya rasa terlalu kenyang atau lapar diwaktu
ini, karena saat senggama dalam keadaan kenyang atau lapar pada umumnya
menyakitkan.
I’aanah at-Thoolibiin III/273
=================================================
niatnya mandi
junub gimana yi???
JAWABAN
Macam-macam niat mandi :
نَوَيْتُ رَفْعَ الْجنابة (saya niat
menghilangkan janabat)
نَوَيْتُ رَفْعَ اْلحَدَثْ اْلاكْبَر
(saya niat menghilangkan hadats besar)
نَوَيْتُ فَرْضَ الْغُسْلِ (saya niat
mandi wajib)
Adapun untuk lebih lengkapnya, bisa
menggunakan niat-niat dibawah ini :
• Niat Mandi Jinabah
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ
الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ مِنَ الْجِنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Aku niat mandi untuk menghilangkan
hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah ta’ala
• Niat Mandi Haidl
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ
الْأَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Aku niat mandi untuk menghilangkan
hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah ta’ala
• Niat Mandi Nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ
الْأَكْبَرِ مِنَ النِّفَاسِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Aku niat mandi untuk menghilangkan
hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah SWT
• Niat Mandi Wiladah (melahirkan)
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ
الْأَكْبَرِ مِنَ الْوِلَادَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Aku niat mandi untuk menghilangkan
hadast wiladah, fardlu karena Allah ta’ala
• Niat Mandi Shalat Jum’at
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِصَلَاةِ
الْجُمْعَةِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Aku niat mandi untuk shalat Jum’at,
sunnah karena Allah ta’ala
• Niat Mandi Shalat ‘Iedul Fitri
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ
الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Aku niat mandi untuk shalat ‘iedul
fithri, sunnah karena Allah ta’ala
• Niat Mandi Shalat ‘Iedul Adha
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ
الَاضْحَى سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Aku niat mandi untuk shalat ‘iedul
adha, sunnah karena Allah ta’ala
=============================================
MAKAN BAGI ORANG JUNUB HUKUMNYA
MAKRUH
قال أصحابنا ويكره للجنب أن ينام حتي
يتوضأ ويستحب إذا اراد أن يأكل أو يشرب أو يطأ من وطئها أولا أو غيرها أن يتوضأ
وضوءه للصلاة ويغسل فرجه في كل هذه الاحوال
Berkata Para pengikut as-Syafi'i
"Dimakruhkan bagi orang junub tidak hingga ia wudhu dan disunahkan bila
hendak makan atau minum atau menggauli istri yang ia gauli pertama atau lainnya
menjalankan wudhu sebagaimana wudhu saat ia hendak shalat dan juga disunahkan
membasuh kemaluannya"
Al-Majmuu’ ala Syarh al-Muhaddzab
II/156
ويكره للجنب الأكل والشرب والنوم
والجماع قبل غسل الفرج والوضوء وكذا منقطعة الحيض والنفاس
Dimakruhkan bagi orang junub makan,
minum, tidur dan senggama sebelum ia membasuh kemaluannya dan melakukan wudhu
begitu juga bagi wanita yang telah putus haid dan nifasnya
Al-Muqaddimah al-Hadramiyyah I/43
( ويكره للجنب الأكل والشرب والنوم
والجماع قبل غسل الفرج والوضوء ) لما صح من الأمر به في الجماع وللاتباع في البقية
إلا الشرب فمقيس على الأكل
( وكذا منقطعة الحيض والنفاس ) فيكره
لها ذلك كالجنب بل أولى
Dimakruhkan bagi orang junub makan,
minum, tidur dan senggama sebelum ia membasuh kemaluannya dan melakukan wudhu
karena berdasarkan perintah agama yang shahih dalam masalah senggama dan
mengikuti nabi dalam masalah lainnya kecuali dalam masalah minum yang hukumnya
diqiyaskan pada masalah makan, begitu juga bagi wanita yang telah putus haid
dan nifasnya maka makruh baginya sebagaimana orang junub bahkan baginya lebih
utama.
Minhaj alQawim I/95
DAN BAGI ORANG JUNUB YANG MAU MAKAN
(SEBELUM BERKESEMPATAN MANDI) DISUNAHKAN MENGAMBIL AIR WUDHU
Orang junub yang hendak makan
disunahkan wudhu
وفي الصَّحِيحَيْنِ كان النبي صلى
اللَّهُ عليه وسلم إذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وهو جُنُبٌ غَسَلَ فَرْجَهُ
وَتَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ وكان صلى اللَّهُ عليه وسلم إذَا كان جُنُبًا
فَأَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أو يَنَامَ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ
وقيس بالجنب الحائض والنفساء إذا
انقطع دمهما وبالأكل والشرب والحكمة في ذلك تخفيف الحدث غالبا والتنظيف وقيل لعله
ينشط للغسل
Dalam Riwayat Bukhari dan Muslim :
”adalah Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bila hendak tidur sementara beliau junub membasuh kelaminnya
dan mengambil wudhu sebagaimana wudhunya untuk mengerjakan shalat”.
”adalah Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam saat beliau junub dan berkehendak makan mengambil wudhu
sebagaimana wudhunya untuk mengerjakan shalat”.
Hikmah wudhu bagi orang junub
menjalankan wudhu:
1. Meringankan hadats yang sedang ia
tanggung
2. Kebersihan
3. Memberi kesemangatan dalam
bersegera mandi
Asnaa al-Mathaalib I/68, Mughni
al-Muhtaaj I/63
===============================
أماكن الإثـــــــارة لدي المرأة وفن
التعامل معهاالشفاهالشفــايف الشفايف مركز البدايـــة للتأثير الجنسي من خلال
التقبيل واللعق والمص فالقبلة مفتاح يتدرج فتحـه الي أن يصل اعلا إثارة جنسية
بواسطة الشفايف واللسان والأسنان وخاصة عملية المص للشفاه العلويـــة والسفلية والقبلة
رمز العاطفـــة المطلقة قبلها قبلاً خفيفة متسارعة ومن ثم الطويلة العميقة ، التقط
الشفتين كاملتين في فمك ومصهما وحرك لسانك خلالها ، ابتدئ بالطرف الأيمن للشفة
العليا بالمص متحولاً للجهة اليسرى ثم اكمل بالشفة السفلي من اليسار جهة اليمين
ادخل لسانك داخل تجاويف فمها وما فوق أسـنانها اطلب إخراج لسانها ومصه، لاعب
لسانها بلســانكلا تدع فرصـة مص اللسان فلهيب الجنس بمص اللسان لا يقل عن باقي
اجزاء الجسم
TITIK-TITIK RAHASIA DAERAH SENSITIF
WANITA
1. Bibir adalah pusat pertama daerah
sensitif wanita.Dengan ciuman bibir, lidah, gigi dan hisapan dipastikan dapat
merangsang gairah istri, terlebih hisapan disekitar bibir atas dan bawah istri
anda, Dijamin Anda pasti fulfilled.
Pertemukan kedua bibirnya dengan
bibir anda, hisap dan gerak-gerakkan lidah anda disela-selanya, hisaplah mulai
dari sisi kakan bibir atas istri anda dengan pelan-pelan bergeser kebibir atas
sebelah kiri, sempurnakan dengan bibir bawah dari kiri kekanan sembari
mempermainkan lidah anda disela-sela bibir dan gigi istri anda yang terbuka,
permainkan lidahnya hisap dengan kelembutan.
Jangan sampai melewatkan bagian ini
hanya karena Anda terlalu berhasrat melakukan eksplorasi di bagian lain. Sebab,
bibir wanita bisa dimanipulasi sedemikian rupa sehingga ia akan merasa
bergairah, terangsang, sekaligus disayang dalam waktu bersamaan
EmoticonEmoticon