BOLEHKAH MENJAMA' SHOLAT KARENA ADA HAJAT / KESIBUKAN

Wa'alaikumussalam

ﺑﻐﻴﺔ ﺍﻟﻤﺴﺘﺮﺷﺪﻳﻦ، ﺹ 77

ﻓَﺎﺋِﺪَﺓٌ: ﻟَﻨَﺎ ﻗَﻮْﻝٌ ﺑِﺠَﻮَﺍﺯِ ﺍﻟْﺠَﻤْﻊِ ﻓِﻲْ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ ﺍﻟْﻘَﺼِﻴْﺮِ ﺇِﺧْﺘَﺎﺭَﻩُ ﺍﻟْﺒَﻨْﺪَﻧِﻴْﺠِﻲْ ﻭَﻇَﺎﻫِﺮُ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﺟَﻮَﺍﺯَﻩُ ﻭَﻟَﻮْ ﻓِﻲْ ﺣَﻀَﺮٍ ﻛَﻤَﺎ ﻓِﻲْ ﺷَﺮْﺡِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻭَﺣَﻜَﻰ ﺍﻟْﺨَﻄَّﺎﺑِﻲْ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﺇِﺳْﺤَﺎﻕ ﺟَﻮَﺍﺯَﻩُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻀَﺮِ ﻟِﻠْﺤَﺎﺟَﺔِ.

Faidah: Bagi kita (syafi'iyyah) ada pendapat diperbolehkannya menjama' shalat dalam perjalanan yg pendek, qaul ini pilihan al-Bandanijy. Mafhum zdahirnya hadits mengindikasikan kebolehan jama' meskipun di rumah sebagaimana keterangan dalam Syarh al-Muslim. Dan al-Khatthaby menceritakan dari Aby Ishaq mengenai kebolehan jama' di rumah karena ada keperluan.

= dalam ibarot ini ada indikasi kebolehan jama' di rumah karena ada keperluan. Tapi keperluan yg bagaimana? Mari kita cari dulu agar ibarot ini bisa kita pakai

dan yg dimaksud hajat disitu adalah keperluan yg tidak menjadikan seseorang menjama' di rumah sebagai kebiasaan sebab hajat tersebut.

ﺍﻟﻤﻮﺳﻮﻋﺔ ﺍﻟﺸﺎﻣﻠﺔ - ﻛﻔﺎﻳﺔ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﻓﻲ ﺣﻞ ﻏﺎﻳﺔ ﺍﻹﺧﺘﺼﺎﺭ 1/145 :

ﺑﻞ ﺫﻫﺐ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺇﻟﻰ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻟﺠﻤﻊ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻀﺮ ﻟﻠﺤﺎﺟﺔ ﻟﻤﻦ ﻻ ﻳﺘﺨﺬﻩ ﻋﺎﺩﺓ ﻭﺑﻪ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺇﺳﺤﺎﻕ ﺍﻟﻤﺮﻭﺯﻱ ﻭﻧﻘﻠﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻘﻔﺎﻝ ﻭﺣﻜﺎﻩ ﺍﻟﺨﻄﺎﺑﻲ ﻋﻦ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻭﺍﺧﺘﺎﺭﻩ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻤﻨﺬﺭ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﻭﺑﻪ ﻗﺎﻝ ﺃﺷﻬﺐ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺎﻟﻚ، ﻭﻫﻮ ﻗﻮﻝ ﺍﺑﻦ ﺳﻴﺮﻳﻦ،
________
perhatikan :

ﻟﻠﺤﺎﺟﺔ ﻟﻤﻦ ﻻ ﻳﺘﺨﺬﻩ ﻋﺎﺩﺓ

kerono hajat keduwe wong kang ora ngalap sopo wong ing jama' hale dadi pengadatan

ﺷﺮﺡ ﻣﺴﻠﻢ ( 5 / 219 )

ﻭﺫﻫﺐ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﺇﻟﻰ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻟﺠﻤﻊ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻀﺮ ﻟﻠﺤﺎﺟﺔ ﻟﻤﻦ ﻻ ﻳﺘﺨﺬﻩ ﻋﺎﺩﺓ , ﻭﻫﻮ ﻗﻮﻝ ﺍﺑﻦ ﺳﻴﺮﻳﻦ ﻭﺃﺷﻬﺐ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺎﻟﻚ, ﻭﺣﻜﺎﻩ ﺍﻟﺨﻄﺎﺑﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﻘﻔﺎﻝ ﻭﺍﻟﺸﺎﺷﻲ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺇﺳﺤﺎﻕ ﺍﻟﻤﺮﻭﺯﻱ ﻋﻦ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻭﺍﺧﺘﺎﺭﻩ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻤﻨﺬﺭ , ﻭﻳﺆﻳﺪﻩ ﻇﺎﻫﺮ ﻗﻮﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺃﺭﺍﺩ ﺃﻥ ﻻ ﻳﺤﺮﺝ ﺃﻣﺘﻪ , ﻓﻠﻢ ﻳﻌﻠﻠﻪ ﺑﻤﺮﺽ ﻭﻻ ﻏﻴﺮﻩ . ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ .
________
fokus :

ﻟﻠﺤﺎﺟﺔ ﻟﻤﻦ ﻻ ﻳﺘﺨﺬﻩ ﻋﺎﺩﺓ,

karena ada keperluan bagi orang yg tidak menjadikan jama' sebagai kebiasaan.

>>> yg jelas ada 2 pendapat. Boleh dan Tidak Boleh.

Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan
sebab-sebab diperbolehkan menjamak shalat.
Pendapat yang populer di kalangan fuqaha’
Syfi’iyah hanya memperbolehkan jamak dalam
keadaan bepergian dan hujan dengan syarat-
syarat tertentu, serta haji di Arafah dan
Muzdalifah. (al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh: II,
1377).
Dengan demikian, menurut Madzhab Syafi’i, tidak
diperbolehkan menjamak shalat bagi pengantin
dengan alasan merusak make up.
Oleh karena itu, solusi yang bisa ditawarkan
kepada pengantin adalah memilih saat merias
dengan tepat. Misalnya, begitu datang waktu
Zhuhur, pengantin langsung shalat, lalu dirias.
Pukul lima sore, pengantin shalat Ashar. Begitu
waktu Maghrib datang, langsung shalat untuk
selanjutnya dirias kembali. Shalat Isya’ dapat
dikerjakan sampai lewat tengah malam, asal fajar
belum terbit.
Langkah tersebut paling aman dan
menguntungkan. Karena pada satu sisi, jelas
tidak melanggar syara’, pada sisi lain
kesempatan merias pengantin relatif lama.
Benar, waktu pernikahan merupakan moment
kebahagian serta sejarah manis dalam
kehidupan. Tapi jangan sampai perasaan yang
amat bahagia tersebut kemudian kita malah lalai
dan sengaja meninggalkan kewajiban yang paling
asasi sebagai makhluk, yaitu untuk beribadah
kepada Allah.
Perhatikan firman Allah berikut ini:

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku.” (QS. Adz-Dzāriyat: 56)
Justru nikmat kebahagiaan itu mesti kita syukuri,
misalnya dengan tetap menjalankan shalat lima
waktu yang menjadi rukun Islam kedua. Bukan
malah dinodai dengan pelbagai bentuk
kemungkaran.
[ Dialog Problematika Umat. KH. MA. Sahal
Mahfudh. hal. 95-97
_____________________

(tanbihun) qod 'ulima mimma marra annahu la jam'a bighoiri safarin wa nahwil mathori wa rihin wa dzulmatin wa khoufin wawahlin wahuwa al masyhur li annahu lam yunqol, wa hukiya fil majmu' 'an jama'atin minaSsyafi'iyah jawazahu bil madzkurot wahuwa qowiyun jiddan fil marod wal wahli..
(tanbih) sudah di ketahui dari keterangan yang sudah lewat sesungguhnya tidak boleh menjama' Sholat dngan sebab selain bepergian dan sesamanya hujan seperti sakit dan sebab angin cuaca gelap dan takut wawahlin dan inilah pendapat yang mashur karena gak bisa di pindah, dan di dalam Majmu' di riwayatkan dari golongan Syafi'iyah boleh menjama' (sholat) dengan sebab2 keterangan tersebut dan bagi orang sakit dan wahl lebih di anjurkan untuk menjama'
Nihayatuzzain sokhifah 135
Wallohu a'lam




kita ktahui bhw jamak blh dilakukan oleh musafir,jg bkn musafir tp pnya sbb hujan/sakit bgi yg biasa brjama'ah.

Pendapat yg membolehkan.
فائدة) لنا قول بجواز الجمع فى السفر القصير اختاره البندنيجى وظاهر الحديث جوازه ولو فى الحضر كما فى شرح مسلم وقال الخطابى عن ابى اسحق جوازه فى الحضر للحاجة وان لم يكن خوف ولا مطر ولامرض وبه قال ابن منذر. ( بغية المستر شدين
77

Insya Allah angsal/BOLEH mngikut "LILHAAJATI LIMAN LAA YATTAKHIDZHU 'AADATAN".
Namun begitu,alangkah baiknya jk tdk dijamak(mengikuti cara2 yg telah dijelaskan oleh mbah pardan milanisti).

Mohon maaf krn hnya mnunculkan 1 pndpt..
Btl spt yg dikatakan mbah brojol.
sbagian pendpt BOLEH.
Sbagian pndpt lg(jumhur)TIDAK BOLEH.
Previous
Next Post »