POSISI-POSISI SENGGAMA DALAM AGAMA

Oleh : Asyharun Nawa
• POSISI BERSETUBUH YANG PALING BAIK:

Style jima’ yang paling baik adalah seorang wanita tidur terlentang kemudian dibwah punggung bagian perutnya dikasih bantal yang tidak terlalu tebal dengan mengangkat kedua pahanya,

kemudia si suami mendatangainya dengan mula’abah (bermain) ringan seperti merangkul mencium Dll sampai sahwat si istri memuncak, dan ketika itu suami memasukkan penisnya dan menggoyang-goyangkan,

ketika air sperma keluar, suami jangan mencabut terlebih dahulu, tunggu beberapa saat sampai tubuhnya tenang, lalu si suami mencabut batang kemaluaannya, jenis posisi ini dinamakan posisi PADIBU (Bapak diatas Ibu).

• STYLE BERDIRI

Posisi senggama dengan cara berdiri meskipun boleh dilakukan, namun memiliki beberapa madlorot (bahaya), diantaranya dalah:

1. Tidak tenangnya hati

2. Sakit lambung

3. Sakit kepala

Penyakit-penyakit ini adakalanya terjadi secara langsung dan adakalanya dalam jangka yang panjang. ( Kifayatul atqiya’ 97)

• STYLE MIRING (Gaya sendok):

Posisi miring memang kadang sangat dibutuhkan dalam membina keharmonisan rumah tangga dalam berhubungan badan,

namun dibalik kelezatan gaya ini juga memiliki effect negetive terhadap si pelaku, diantaranya adalah:

1. Sakit liver

2. BeserApalagi jika dilakukan dengan miring ke kanan, maka sangat berbahaya karena bisa menimbulkan keluarnya nanah dan darah melalui saluran air seni. (Kifayatul atqiya’ 98)

• STYLE WANITA DI ATAS (Woman On Top):

Bisa menyebabkan kemandulan. (Fathul izar 7)

• DOGY STYLE (Gaya Nungging)

Posisi ini dalam bahasa jawa biasa disebut dengan NJERUM,

meskipun posisi ini boleh dan legal namun dalam hal ini bisa mengganggu keharmonisan hubungan seks suami istri, karena sulitnya penetrasi. (Fathul Izar)

• RAHASIA WANITA:

Menurut ahli firosah dan ahli khobar,

apabila mulut wanita itu lebar maka mulut farjinya juga lebar,

apabila kecil maka juga kecil.

Apabila bibirnya tebal, maka bibir kemaluannya juga tebal.

Apabila bibirnya tipis, maka bibir kemaluannya juga tipis.

Apabila bibir bagian bawah tipis, maka farjinya kecil.

Apabila bibir wanita sangat merah, maka farjinya kering.

Ada yang mengatakan farjinya sangat ni’mat sekali.

Apabila hidungnya mancung, maka kurang bersemangat dalam urusan jima’.

Apabila dagunya panjang, maka farjinya terbuka (mengo) dan jarang bulunya.

Jika lidahnya merah, maka farjinya kering. Jika jung lidahnya tumpul, maka farjinya basah.

Jika belakang daun telinganya cekung, maka sangat antusias senggama.

Jika dagunya kecil, maka dalem farjinya. Apabila alisnya kecil, maka farjinya menutup. Apabila bermuka lebar dan berrambut tebal, maka pantatnya kecil dan farjinya besar/ kecil.

Apabila luar telapak kaki dan badannya banyak mengandung lemak, maka farjinya besar dan dia adalah wanita terhormat disisi suaminya.

Apabila betisnya montok (seperti ikan bandeng) , maka dia adalah wanita yang tak punya sabar untuk melakukan jima’ (nafsune gedhi).

Apabila matanya seperti bercelak dan besar, maka dia wanita yang menghamba pada suaminya dan rahimnya kecil.

Apabila pantatnya kecil serta besar bahunya, maka farjinya besar. ( Fathul Izar 11-12 dan Bujairomi alal Khotib Juz III Hal. 378)

Menurut Imam Fakhrur Rozi, tanda seseorang yang suka dan hobi jima’ adalah perutnya buncit…

(Alfirosah Daliluka Lima’rifati Akhlaqinnas wa thobai'ihim Kaannaha Kitabun Maftuh).

• WANITA YANG TIDAK IDEAL:

1. Pendek postur tubuhnya.

2. Pendek rambutnya.

3. Tinggi badannya.

4. Tajam lidahnya.

5. Mandul.

6. Suka menentang.

7. Boros.

8. Panjang tangan.

(Fathul Izar 12) 
Previous
Next Post »

3 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
17 Juli 2013 pukul 21.03 delete

maaf tolong kalau copas di sertakan linknya suwun

ini dari link ini

http://huda-sarungan.blogspot.com/2013/07/984-posisi-posisi-senggama.html

Reply
avatar
26 Agustus 2016 pukul 06.50 delete

wow.. ternyata saya baru tahu itu.. 😁 sangat membantu pak 😀
jangan lupa mampir ke blog baru kemaren sore ya .. www.trikarso.blogspot.com

Reply
avatar