ANTARA CINTA DAN API


Antara Cinta dan Api berawal dari sebuah kisah sebagai berikut :
Ada seorang perempuan keluar rumah dengan tujuan untuk memperoleh pelajaran Islam dari Nabi saw bersama para sahabat lain. Di tengah perjalanan ia berpapasan dengan seorang lelaki muda  yang berniat iseng kepadanya. pemuda itupun bertanya:"Hai perempuan yang mulia, hendak kemana kamu?".

Wanita itu menjawab: "Aku hendak menghadap Rasulullah saw untuk mendapatkan pengajaran dari beliau".

"Apakah dirimu benar-benar cinta terhadap Rasulullah saw?". tanya pemuda itu kemudian.

Ia menjawab : " Ya, Aku sangat mencintainya " .

"Demi cintamu kepada Rasulullah saw, bukalah cadarmu !! jika kamu benar-benar cinta kepada Rasulullah ". Tantang pemuda itu

Manakala anak muda itu bersumpah demi kecintaan perempuan itu kepada Rasulullah Saw, maka perempuan itupun membuka cadarnya, dan Anak muda itupun dapat melihat dengan jelas wajahnya.

Sekembalinya dari Rasulullah, perempuan itu memberi tahu suaminya tentang peristiwa yang di alaminya bersama pemuda tadi. Ketika suaminya mendengar penuturan istrinya, maka hatinya bimbang dan terbakar rasa cemburu, hingga hatinya bergumam : "Hal itu perlu di uji kebenarannya. Agar aku puas dan jelas persoalannya".

Tak lama setelah itu suami perempuan tsb membuat perapian kayu bakar di sebuah tungku yang amat besar. Api menyala dengan dahsyatnya, seakan siap melalap apapun yang berada didekatnya. Tungku itu  biasanya di gunakan untuk memasak roti, yang berbentuk menyerupai sebuah kentongan.

Ketika api telah berkobar-kobar dengan ganasnya suaminya berkata : "Demi kebenaran cintamu pada Rasulullah Saw, masuklah kamu kedalam tungku itu !!! ".

Begitu istrinya mendengar suaminya bersumpah atas nama Rasulullah saw, tanpa ragu dan bimbang sedikitpun ia masuk kedalamnya. Ia tidak memperdulikan lagi nyawanya demi kecintaannya kepada Rasulullah Saw.

Manakala suaminya melihat istrinya benar-benar masuk kedalam tungku dan lenyap di selimuti jilatan api, timbullah penyesalan di dalam hatinya, karena dia telah melakukan perbuatan yang bodoh. Sekarang ia yakin bahwa apa yang di katakan istrinya adalah benar adanya.

Sejurus kemudian suami perempuan itu menghadap Rasulullah Saw. Ia menceritakan kejadian yang berlangsung. Nabi Saw bersabda : "Kembalilah. Bongkarlah tungku api itu".

Ia segera kembali dan membongkar tungku api yang masih membara. ternyata di balik tungku itu ia menemukan istrinya dalam keadaan selamat tanpa kurang suatu apapun. Hanya sekujur tubuhnya basah oleh keringatnya sendiri, bagaikan orang yang sedang mandi air hangat.


antara cinta dan api disarikan dari kitab ‘Uqudullujain, karya Imamul Hijaz, Syaikh Nawawi Tanara Banten
Previous
Next Post »