BELAJAR MENGENAL DIRI

DESA GEBANG ARUM BONANG DEMAK ( oleh : Asyharun Nawa MHI ) KROYA

Berbicara mengenai pengenalan diri yang sebenar-benarnya diri tentunya tidak akan lepas kita dengan Dua Ilmu Allah, yaitu :
• Ilmu Tasawuf
• Ilmu Sifat 20
Bagi orang yang awam, kedua Ilmu Allah itu sangat ditakuti, sebab katanya salah-salah kita mengkajinya maka kita akan menjadi gila.
Sesungguhnya pandangan seperti itu sangatlah keliru besar….!, seandainya itu memang terjadi pada setiap santri yang mengkaji kedua Ilmu Allah itu, maka dapat dipastikan bahwa apa yang dikajinya itu sangatlah keliru dan menyimpang dari kaidah yang sebenarnya. Justru Agama kita sangat menganjurkan kepada kita untuk masuk dan mempelajari kedua ilmu Allah itu dengan baik dan benar, karena kedua ilmu itu yang akan dapat menghantarkan diri kita untuk sampai kepada pengenalan akan diri dan tuhan yang sebenarnya.

Dibawah ini adalah beberapa dasar yang menerangkan tentang perlunya kita untuk mengenal diri, yaitu Sbb :
"Sesungguhnya diri anak Adam itu adalah dosa yang besar, terkecuali ia mengetahuinya".
(Hadits Rosulullah Saw)
"Barang siapa mengenal akan dirinya, niscaya ia akan mengenal akan tuhannya mengenal akan tuhannya niscaya binasalah dirinya".
(Hadits Qudsy)
"Barang siapa menuntut jalan kepada Allah dengan lain dari pada mengenal akan diri dengan sebenar-benarnya pengenalan, sesungguhnya sesat yang amat jauhlah ia dengan tuhannya".
( Ijma ulama )
"Aku adalah gudang yang tersembunyi, aku suka jika aku dikenal, lalu aku ciptakan makhluk supaya ia mengenal akan aku".
(Hadits Qudsy)
Bermula mengenal diri yang sebenar-benarnya diri itu, adalah ketahui dahulu olehmu akan sifat-sifat wajib bagi Allah yang 13 dan 7 sifat Allah yang ada pada dirimu.

Sedangkan jalannya adalah Tasawuf. Apa sesungguhnya Tasawuf itu……..????.

Baik kita mulai dari Sifat-sifat wajib bagi Allah yang 13 dan 7 sifat Allah yang ada pada diri kita, Sbb :

Sifat Nafsiyah.
Sifat Nafsiyah artinya Sifat yang wajib bagi Zat, yaitu:
• Wujud.
Jika ada sifat Nafsiyah, tentunya juga akan ada Diri Nafsiyah, bagaimana menurut anda?

Sifat Salbiyah.
Sifat Salbiyah artinya Sifat menolak yang tiada layak bagi Zat , yaitu :
• Qidam
• Baqa
• Mukhalafatuhu ta’ala lil khawadits
• Qiyamuhu ta’ala binafsih
• Wahdaniyat.
Jika ada Sifat Salbiyah tentu akan ada pula Diri Salbiyah, bagaimana menurut anda?.

Sifat Ma’ani.
Sifat Ma’ani artinya berdiri ia kepada yang mawujud, yaitu :
• Qudrat……Kuasa
• Iradat ……Berkehendak
• Ilmu……...Tahu
• Hayat…….Hidup
• Sama……..Mendengar
• Basyhar…..Melihat
• Kalam…….Berkata-kata.
Jika ada sifat Ma’ani tentu akan ada juga Diri Ma’ani, bagaimana ini menurut anda?

Sifat Ma’nawiyah.
Sifat Ma’nawiyah artinya yang wajib bagi Zat, dikarenakan dengan sesuatu sebab, yaitu
• Qodirun ………… yang Kuasa
• Muridun………… yang Berkehendak
• Alimun ………… yang Mengetahui
• Hayyun ………… yang Hidup
• Sami’un …………yang mendengar
• Basyhirun ……….yang Melihat
• Muttakallimun … yang Berkata-kata.
Jika ada sifat Ma’nawiyah tentu akan ada pula Diri Ma’nawiyah, bagai mana ini menurut anda?

Silahkan anda simak dan renungkan dengan baik, apa dan bagaimana maksudnya, kalau ada sifat nafsiyah, sifat salbiyah, sifat ma’ani dan sifat ma’nawiyah tentu juga akan ada yang disebut dengan diri nafsiyah, diri salbiyah, diri ma’ani dan diri ma’nawiyah.
Sedangkan Tasawuf itu sendiri adalah jalannya. Secara garis besar tasawuf itu bagi kami tdak ubahnya seperti proses perjalanan 3 huruf hijaiyah Jim, kha, dan kho. ( ج , ح , خ ).

Huruf Jim. ( ج )
huruf jim itu titiknya ada didalam huruf, maksudnya mengisyaratkan kepada kita bahwa pada diri manusia itu penuh dengan dosa dan kesalahan, penuh dengan nafsu-nafsu keakuan. Seakan-akan seluruh aktivitas kehidupan ini menjadi kuasa manusia semata.
Merasa manusia yang kuasa, manusia yang berkehendak, manusia yang mengetahui, manusia yang hidup, manusia yang mendengar, manusia yang melihat dan manusia yang berkata kata, perasaan-perasaan yang seperti ini akan timbul dikarenakan ketidak tahuan kita tentang siapa diri kita ini yang sebenarnya.

Allah Swt berfirman didalam Hadits Qudsy, menyerukan kepada seluruh manusia yang beriman kepadanya untuk melihat kebelakang, melihat dan mempelajari tentang asal muasal diri ini ……. (masuk pada jalan pertama untuk berawaluddin ma’rifatullah).

Huruf kha. ( ح )
Huruf Kha itu sama sekali tidak memiliki titik, baik itu didalam huruf maupun diluar huruf. Maksudnya mengisyaratkan kepada kita semua tentang sebuah kebimbangan dan keragu-raguan yang akan membawa diri kita pada suatu pertanyaan besar dan mendasar yang membutuhkan jawaban segera dan pasti.
Siapakah sebenarnya tuhan itu dan siapakah sebenarnya diri ini…..?, sekiranya aku ini tuhan dimanakah hamba itu….?, begitu pula sebaliknya sekiranya aku ini hamba dimanakah tuhan itu….?.
Untuk menjadikan tolak ukur yang pasti dan menjadikan dasar pegangan dalam kehidupan ini, Allah Swt telah berfirman didalam Hadits Qudsy yang berbunyi :
”Kenalilah akan dirimu niscaya kamu akan kenal dengan-Ku”.
(ini adalah janji Allah kepada kita, dan sangat mustakhil jika Allah akan ingkar janji)
Allah Swt juga berseru:
”Jangan kamu mencari Aku karna Aku sudah laitsya pada dirimu dan pasti engkau tidak akan Pernah menemukan Aku, tapi cari taulah engkau tentang siapa dirimu yang sebenarnya” (masuk pada jalan kedua untuk berawaluddin ma’rifatullah).
Huruf Kho ( خ )
Huruf Kho itu titiknya berada diluar huruf, maksudnya mengisyaratkan kepada kita bahwa, apabila rahasia Allah itu telah sampai padamu maka tidak akan pernah ada lagi keragu-raguan lagi atas dirimu seluruhnya menjadi pasti.
Allah Swt berfirman didalam Al-Qur’an : "Setiap sesuatu yang bernyawa pasti akan mengalami kematian".

Didalam Hadits Qudsy, Allah Swt juga berfirman :
"Rasakanlah olehmu Mati sebelum kematian yang sebenarnya itu kamu rasakan (datang padamu. Jika engkau akan datang kepada-Ku, maka matikanlah seluruh rasa yang ada pada dirimu dan kembalikan semuanya kepada-Ku".
Sesungguhnya dirimu itu sebenarnya sudah mati sejak awal yaitu, ketika dirimu terlahirkan kedunia yang fana /lenyap/hancur dan binasa ini namun oleh karna pada dirimu itu bersemayam rasa dan perasaan yang bermahkotakan nafsu, maka kamu merasa hidup……. (masuk pada jalan ketiga untuk berawaluddin ma’rifatullah).

Selain dari keterangan diatas dapat juga diurai berdasarkan huruf-hurufnya yang ada pada kata-kata TASAWUF, yaitu :

Ta……( ت )
Shot…...( ص )
Waw…..( و )
Fha……( ف )

Adapun pengartiannya kurang lebihnya adalah Sbb :

Huruf Ta ( ت )
Huruf Tha itu adalah Tajrid, artinya Menghilangkan
Apa yang dihilangkan…..?, yaitu :
• Tajrid kepada Dunia
• Tajrid kepada Manusia
• Tajrid kepada Hawa Nafsu.
Huruf Shot ( ص )
Huruf Shot itu adalah Shafa, artinya Bersih.
Apa yang dibersihkan…..?, yaitu :
• Bersih dari keinginan Dunia
• Bersih dari pada amarah dan senantiasa bersyukur, sabar dan tabah.
• Bersih dari pada da’wa sangka selain dari pada Allah Swt.
Huruf Waw ( و )
Huruf waw itu adalah Wafa, artinya memelihara.
Apa yang dipelihara……?, yaitu:
• Memelihara Syareat
• Memelihara, menuntut pahala
• Memelihara dari pengenalan selain kepada Allah Swt.
Huruf Fha ( ف )
Huruf Fha itu adalah Fana, artinya Lenyap atau Hapus.
Apa yang difanakan……?, yaitu :
• Fana Ilmu
• Fana Ain
• Fana Haq
• Fana Af’al
• Fana ASma
• Fana Sifat
• Fana Zat.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai tasawuf berdasarkan huruf-huruf yang dikandungnya.

Dengan kita mengetahui arti tasawuf, diri kita akan menjadi ( Men- Zat-di ) Faqir, yaitu:
• Fha ( ف ) itu Fana /hapus
• Qop ( ق ) itu Qona’ah/ rutin
• Ra ( ر ) itu Ridho/ikhlas.
Demikian dahulu kajian kita pada kesempatan ini, semoga Allah Swt senantiasa melimpahkan Rahmat dan Nikmat-Nya sehingga kita didalam kesehariannya senantiasa didalam keadaan Nyaman, Nyaman yang senyaman-nyamannya.

Kepada teman-teman yang sudah terlalu lama menunggu dan menantikan episode ini melalui Air Setitik, maka pada kesempatan yang berbahagia ini dan dengan segala kekurangan serta kelemahan yang ada pada kami, kami menghaturkan ampun dan maaf yang sebesar-besarnya, semoga saja kajian yang kami sampaikan ini akan bermanfaat bagi kita semua terutama sekali bagi diri saya pribadi sebagai penulis sekaligus penyampai.

Sebagai manusia tentunya kita tidak akan pernah luput dari khilaf dan salah, untuk itu sekiranya ada penyampaian kami yang keliru dan keluar dari norma dan kaidah Agama, maka dengan senang hati kami siap menerima pembetulannya, semoga kajian ini menjadikan Ibadah……….. amin ya robbal ‘alamin.
(Air setitik)
Previous
Next Post »