JAWABAN :
• Bila terpotong di bawah siku,
wajib membasuh sisa lengan yang ada
• Bila terpotong tepat disikunya
menurut pendapat yang paling shahih dan mashur wajib membasuh tulang sikunya
yang masih ada
• Bila terpotong diatas siku, sunnah
membasuh lengan diatas sikunya
( فَإِنْ قَطَعَ بَعْضَهُ ) أَيْ
بَعْضَ مَا يَجِبُ غَسْلُهُ ( وَجَبَ ) غَسْلُ ( مَا بَقِيَ ) لِخَبَرِ { إذَا
أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ } وَلِأَنَّ
الْمَيْسُورَ لَا يَسْقُطُ بِالْمَعْسُورِ ( أَوْ ) قَطَعَ ( مِنْ مِرْفَقِهِ )
بِأَنْ سَلَّ عَظْمَ ذِرَاعِهِ وَبَقِيَ الْعَظْمَانِ الْمُسَمَّيَانِ بِرَأْسِ
الْعَضُدِ ( فَرَأْسٌ ) أَيْ فَيَجِبُ غَسْلُ رَأْسِ ( عَظْمِ الْعَضُدِ عَلَى
الْمَشْهُورِ ) لِكَوْنِهِ مِنْ الْمِرْفَقِ تَفْرِيعًا عَلَى أَنَّهُ اسْمٌ
لِمَجْمُوعِ الْعَظْمَيْنِ وَالْإِبْرَةِ وَهُوَ الْأَصَحُّ ، وَالثَّانِي
فَرْعُهُ عَلَى أَنَّهُ طَرَفُ عَظْمِ السَّاعِدِ فَقَطْ وَوُجُوبُ غَسْلِ رَأْسِ
الْعَضُدِ بِالتَّبَعِيَّةِ ( أَوْ فَوْقَهُ ) أَيْ قَطَعَ مِنْ فَوْقِ مِرْفَقِهِ
( نُدِبَ ) غَسْلُ ( بَاقِي عَضُدِهِ ) كَمَا لَوْ كَانَ سَلِيمَ الْيَدِ لِئَلَّا
يَخْلُوَ الْعُضْوُ عَنْ طَهَارَةٍ
“Bila terpotong sebagian tangan yang
wajib ia basuh maka wajib membasuh yang tersisa dari yang terpotong tersebut
berdasarkan hadits : “Bila aku perintahkan pada kalian satu perkara, maka
laksanakan sebatas kemampuan kalian” dan karena kelapangan tidak semata dapat
gugur sebab kesempitan.
Atau terpotong hingga kedua sikunya
dan yang tersisa hanya kedua tulang disikunya maka ia wajib membasuh tulang
sikunya menurut pendapat yang mashur karena ia bagian dari siku dengan
pertimbangan bahwa kedua tangan adalah anggauta keseluruhan dari kedua tulang
siku beserta lengannya dan ini adalah pendapat yang paling shahih.
Atau terpotong diatas tulang sikunya
maka sunah membasuh sisa lengan atasnya sebagaimana orang yang kedua tangannya
sempurna agar tidak terdapati anggota tubuhnya yang tidak ia sucikan”.
Hasyiyah as-Syibro Malisy Nihayah
al-Muhtaaj I/51
Wallahu A'lam Bis showaab
EmoticonEmoticon