SOLUSI JIKA MENELAN BENANG SEPARUH DI PERUT SEPARUH DI MULUT

SOLUSI JIKA MENELAN BENANG SEPARUH DI PERUT SEPARUH DI MULUT

SOLUSI JIKA MENELAN BENANG SEPARUH DI PERUT SEPARUH DI MULUT


PERTANYAAN :Assalamu 'alaikum wr, wb, Mau tanya nie kawan2 semua, Pertanyaannya aneh tapi bukan tidak mungkin :
Begini, kan kita lagi puasa terus lupa ngunyah2 benang habis itu dengan tidk sengaja ketelen sebagian dari benang itu terus kita sadar klo lagi puasa, Pertanyaan nya harus di apain benang tersebut, Ditelan sekalian sisa benang di luar / yang udah ketelen dikeluarin ?Monggo pencerahannya ??? Syukron.....!

JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Kasusnya ini dia menelan benang, separuh sudah masuk ke  perut dan separuh lagi masih dalam mulut. Jika dimasukan semua sama hukumnya dgn sengaja makan, alias puasa batal. Tapi jika ditarik maka termasuk sengaja muntah, batal juga puasanya. Dan jika dibiarkan maka sholat yang akan dilakukan tdk sah karena membawa najis. Jadi solusinya ditari orang lain ketika dia tidak sadar. Atau meminta orang untk memaksanya menarik atau menelan.Solusinya adalah minta dicabutkan orang lain. Dgn catatan si penelan benang harus dalam kondisi tak sadarkan diri semisal lagi tidur. Atau meminta bantuan ke hakim untuk mencabutnya dgn paksa. Karena hal ini disamakan dgn 'mukroh' yang tidak membatalkan puasa

و لو اصبح و فى فمه خيط متصل بجوفه كان اكل بالليل كنافة و بقى منها خيط بفمه تعارض عليه حينئذ الصوم و الصلاة لبطلان الصوم بابتلاعه لانه اكل او نزع لانه استقاء ولبطلان الصلاة ببقائه لاتصاله بنجاسة الباطن فطريق خلاصه ان ينزعه منه غيره و هو غافل فان لم يكن غافلا و تمكن من دفع النازع افطر اذا نزع موافق لغرض النفس فهو حينئذ منسوب اليه. قال الزركشى و قد لا يطلع عليه عارف بهذا الطريق و يريد الخلاص فطريق ان يجبره الحاكم على نزعه و لا يفطر لانه كالمكره و حيث لم يتفق له شئ من ذلك وجب عليه نزعه او ابتلاعه محافظة على الصلاة لان حكمها اغلظ لقتل تاركها
نهاية الزين ١٨٧

LAU IBTALA'A THORFA KHOITHIN FA ASBAHA SHO-IMAN, FAIN IBTALA'A BAAQIIHI AO NAZA'AHU AFTHORO, WA IN TAROKAHU BATHOLAT  SHOLATUHU, WATHORIQUHU: AN YUNZA'A MINHU WAHUA GHOFILUN,

Seandainya seseorang menelan (benang) pucuk jahitan kain, lalu dia menjadi orang yang berpuasa (masuk waktu imsak puasa), maka jika ia menelan sisanya atau mencabutnya, maka puasanya batal. Kalau benang itu dibiarkan saja maka batal shalatnya. Solusi jalan keluarnya : benang dicabut saat dia lupa. (Hasyiyah i'anatut-tholibin juz 2 hal 227).
 

Previous
Next Post »