Deskripsi masalah
Sudah menjadi hal yang lumrah, bila kehadiran buah hati adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh pasangan suami istri, sehingga ketika sang istri tercinta hamil mereka mengadakan acara-acar a tertentu demi kebaikan sang buah hati, diantarany a: acara 3 bulanan (neloni; Jawa) 4 bulanan (ngupati:J awa) dan 7 bulanan (mitoni: Jawa).
PP. LANGITAN Tuban
Pertanyaan
a. Adakah dasar dalam syariat tentang hal-hal di atas (acara neloni,ngu pati dan mitoni)?
Jawaban
a. Secara khusus tidak ditemukan dasar dalam syariat. Hanya saja, dalam fikih disampaika n bahwa apabila dalam kegiatan tersebut tidak terdapat hal-hal yang dilarang agama bahkan merupakan kebajikan seperti sodaqoh, qiro'atul qur'an dan sholawat kepada Nabi serta tidak meyakini bahwa penentuan waktu itu adalah sunnah, maka hukumnya diperboleh kan
REFERENSI :
- Qurrotul 'Ain hal. 158
- Tafsir Ibnu Katsir juz 3 hal. 525
- Fatawy al Fiqhiyyah al Kubro juz 2 hal. 7
- I'anah al Thalibin juz 3 hal. 414
- Bughyah al Mustarsyid in hal. 74
HASIL KEPUTUSAN
BAHTSUL MASAIL FMPP ke-23 SE-JAWA MADURA
di PP. Bahrul Ulum Tambakbera s Jombang
Rabu-Kamis , 25-26 Mei 2011 M. / 22-23 J. Akhir 1432 H.
>>
Wa'alaikum salam
Walimah al-Hamli bukan tergolong walimah yang disyariatk an dalam Islam, selagi dalam pelaksanaa nnya tidak disertai hal-hal yang tercela maka tidak menjadi BID’AH yang QABIIH (tercela).
سؤال ما قولكم في حكم وليمة الحمل..... . الجواب والله الموفق للصواب ان وليمة الحمل المذكورة في السؤال ليست من الولائم المشروعية فهي بدعة وقد تكون بدعة قبيحة لما يصحبها العادات الذميمة
PERTANYAAN
Bagaimana pendapat tuan tentang Walimah al-Haml ?
JAWABAN
Semoga Allah selalu memberikan taufiq pada kebenaran, sesungguhn ya walimah al-haml yang ditanyakan dalam soal diatas tidak tergolong walimah-wa limah yang diperlakuk an oleh syariat Islam, walimah tersebut termasuk bidah dan bahkan bisa menjadi bid’ah yang jelek bila disertai dengan adat-adat yang tercela.
Qurrah al-‘Aiin Bi Fataawa as-Syaikh Ismail az-Zain Hal. 182
قَالَ الشَّافِعِ يُّ ، رَحِمَهُ اللَّهُ : " الْوَلِيمَ ةُ الَّتِي تُعْرَفُ : وَلِيمَةُ الْعُرْسِ ، وَكُلُّ دَعْوَةٍ عَلَى إِمْلَاكٍ أَوْ نِفَاسٍ أَوْ خِتَانٍ أَوْ حَادِثِ سُرُورٍ ، فَدُعِيَ إِلَيْهَا رَجُلٌ ، فَاسْمُ الْوَلِيمَ ةِ يَقَعُ عَلَيْهَا
Imam as-Syafi’i berkata “Walimah yang dikenal (dalam islam) adalah walimah ‘Urs dan setiap jamuan yang diadakan atas dasar mendapatka n sesuatu, persalinan , khitanan atau kebahagiaa n yang baru diperoleh kemudian jamuan tersebut dijadikan undangan maka nama walimah layak disematkan padanya”
Al-Haawy fii Fiqh as-Syaafi’ i IX/555
ISTILAH-IS TILAH WALIMAH YANG DIKENAL DALAM ISLAM
ويقال لدعوة الختان إعذار ولدعوة الولادة عقيقة ولسلامة المرأة من الطلق خرس وقيل الخرس لطعام الولادة ولقدوم المسافر نقيعة ولإحداث البناء وكيرة ولما يتخذ للمصيبة وضيمة ولما يتخذ بلا سبب مأدبة
Jamuan khitanan disebut “ I’DZAAR ”, Jamuan kelahiran disebut “ AQIQAH “, jamuan terselamat kannya wanita dari jatuhnya talak disebut “ KHARS “ namun pendapat lain menyatakan khars adalah jamuan untuk kelahiran anak, Jamuan sampainya seseorang dari bepergian disebut “ NAQI’AH “, Jamuan seusai membangun rumah disebut “ WAKIIRAH “, jamuan selamat dari bencana disebut “ WADHIMAH “, dan jamuan yang diadakan tanpa alasan disebut “ MA’DABAH “.
Raudhah at-Thoolib iin III/64
وَالْوَلَا ئِمُ سِتٌّ : وَلِيمَةُ الْعُرْسِ : وَهِيَ الْوَلِيمَ ةُ عَلَى اجْتِمَاعِ الزَّوْجَي ْنِ . وَوَلِيمَة ُ الْخُرْسِ : وَهِيَ الْوَلِيمَ ةُ عَلَى وِلَادَةِ الْوَلَدِ . وَوَلِيمَة ُ الْإِعْذَا رِ : وَهِيَ الْوَلِيمَ ةُ عَلَى الْخِتَانِ . وَوَلِيمَة ُ الْوَكِيرَ ةِ : وَهِيَ الْوَلِيمَ ةُ عَلَى بِنَاءِ الدَّارِ . قَالَ الشَّاعِرُ : كُلُّ الطَّعَامِ تَشْتَهِي رَبِيعَةُ الْخُرْسُ وَالْإِعْذ َارُ وَالْوَكِي رَهْ وَوَلِيمَة ُ النَّقِيعَ ةِ : وَهِيَ وَلِيمَةُ الْقَادِمِ مِنْ سَفَرِهِ ، وَرُبَّمَا سَمُّوا النَّاقَةَ الَّتِي تُنْحَرُ لِلْقَادِم ِ نَقِيعَةً ، قَالَ الشَّاعِرُ : إِنَّا لَنَضْرِبُ بِالسُّيُو فِ رُءُوسَهُم ْ ضَرْبَ الْقُدَارِ نَقِيعَةَ الْقُدَّام ِ وَوَلِيمَة ُ الْمَأْدُب َةِ : هِيَ الْوَلِيمَ ةُ لِغَيْرِ سَبَبٍ . فَإِنَّ خُصَّ بِالْوَلِي مَةِ جَمِيعُ النَّاسِ سُمِّيَتْ جَفَلَى ، وَإِنْ خُصَّ بِهَا بَعْضُ النَّاسِ ، سُمِّيَتْ نَقَرَى
Macam Walimah yang dikenal dalam Islam ada enam
• Walimah ‘Urs : Walimah yang diadakan atas dasar pertemuan dua insan dalam membentuk rumah tangga
• Walimah Khurs : Walimah yang diadakan atas dasar lahirnya seorang anak
• Walimah I’dzaar : Walimah yang diadakan atas dasar khitanan
• Walimah Wakiirah : Walimah yang diadakan atas dasar membangun rumah
• Walimah Naqii’ah : Walimah yang diadakan atas dasar kedatangan seseorang dari bepergian
• Walimah Ma’dabah : Walimah yang diadakan atas dasar tanpa sebabBila undangan walimah tersebut mencakup semua lapisan masyarakat dinamakan ‘JAFLAA’, bila hanya sebatas kalangan tertentu saja dinamakan ‘NAQRAA’.
Al-Haawy fii Fiqh as-Syaafi’ i IX/555
Wallaahu A'lamu Bis showaab
EmoticonEmoticon