WUDHU: ANGGOTA TUBUH PALSU


PERTANYAAN:
org yg memiliki kaki palsu atau tangan palsu wudunya bagaimana?


JAWABAN:

tidak wajib dibasuh tangan dan kaki palsunya, Yang Wajib di basuh adalah yang termasuk Juz,il adami sedangkan tangan/kaki sambungan tidak Termasuk..


فَإِنْ قُطِعَ بَعْضُهُ وَجَبَ غَسْلُ مَا بَقِيَ ، أَوْ مِنْ مِرْفَقَيْهِ فَرَأْسُ عَظْمِ الْعَضُدِ عَلَى الْمَشْهُورِ ، أَوْ فَوْقَهُ نُدِبَ بَاقِي عَضُدِهِ .

الشَّرْحُ
( فَإِنْ قُطِعَ بَعْضُهُ ) أَيْ : بَعْضُ مَا يَجِبُ غَسْلُهُ مِنْ الْيَدَيْنِ ، وَالْيَدُ مُؤَنَّثَةٌ ( وَجَبَ ) غَسْلُ ( مَا بَقِيَ ) مِنْهُ ؛ لِأَنَّ الْمَيْسُورَ لَا يَسْقُطُ بِالْمَعْسُورِ { وَلِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ }

Maka jika di potong sebagian anggota yang wajib di basuh maka wajiblah membasuh apa yang ada(sisanya), kerna sesuatu yang mudah tidak dapat gugur dengan kesulitan. Hal ini berdasarkan sabda Nabi: jika kamu diperintah dengan sesuatu maka laksanakanlah semampumu . Al Mughni 1/232
==========================================
Bagaimana dengan anggota palsu;;ini dia berdasarkan fatwi alkubro

وَسُئِلَ نَفَعَ اللَّهُ بِعُلُومِهِ عَمَّنْ قُطِعَ أَنْفُهُ أو أُنْمُلَتُهُ فَجَعَلَ مَحَلَّهُ بَدَلَهُ من ذَهَبٍ مَثَلًا فَهَلْ يَجِبُ غَسْلُهُ في الْوُضُوءِ وَالْغُسْلِ أو إزَالَتُهُ وَهَلْ يَمْسَحُهُ بَدَلًا عَمَّا تَحْتَهُ كَالْجَبِيرَةِ أو لَا فَأَجَابَ بِقَوْلِهِ إنْ كان ذلك الْبَدَلُ بِحَيْثُ يُمْكِنُ بِلَا خَشْيَةِ مُبِيحِ تَيَمُّمٍ إزَالَتُهُ وَعَوْدُهُ وَجَبَتْ إزَالَتُهُ وَغَسْلُ ما تَحْتَهُ وَهَذَا ظَاهِرٌ وَإِنْ لم يَكُنْ كَذَلِكَ فَاَلَّذِي يَظْهَرُ أَنَّهُ إنْ بُنِيَ عليه اللَّحْمُ أو الْجِلْدُ وَسَتَرَهُ وَجَبَ غَسْلُهُ وَكَذَا لو بُنِيَ على بَعْضِهِ فَيَجِبُ غَسْلُ ذلك الْبَعْضِ وَهَذَا ظَاهِرٌ أَيْضًا

Syaikh Rhl, ditanya tentang orang yang buntung/dipotong idungnya atau ujung jari-jarinya, kemudian ia ganti idung atau ujung jari tersebut dengan Emas umpamanya (ma’lum orang kaya kalau miskin pake singkong aje,,heheheh), Apakah wajib baginya membasuh dikala wudu dan mandi besar atau wajib dicabut, atau apakah mengusapnya sebagai ganti dari anggota yang ada di bawahnya seperti perban atau tidak usah di usap(dicabut)..?
Maka dijawab : apabila pengganti itu memungkinkan dicabut–tanpa takut yang membolehkan tayamum-dan dapat di kembalikan lagi maka wajib mencabutnya dan membasuh apa yang ada di bawah, ini adalah zohir{jelas}. Jika hal itu tidak mungkin di cabut, maka qaol yang jelas bahwasanya, jka angota itu telah menjadi/ menempel dengan daging atau kulit dan anggota palsu itu menutpnya maka wajib membasuh anggota palsu itu, demikian pula wajib di basuh jika anggota palsu itu telah tertutup/ menempel daging atau kulit cuma hanya separuh. (dan membasuh sebagian asli yang terlihat-yang tidak menutupi-)
Fatwi al kubro 1/59
Previous
Next Post »